Selasa, 18 Desember 2012

Mukjizat didalam Keheningan Tahajjud



Sejak kecil dia tinggal bersama neneknya yang sudah tua rentan itu.Ayahya yang sudah meninggal karena tabrakan saat pulang bekerja dan akan menuju ke rumah sakit hendak melihat si buah hati mungilnya telah lahir.Ibunya pun menghembuskan nafas terakhirnya saat melahirkan adiknya,sejak dia berumur 2 tahun dia sudah di asuh oleh neneknya.Dan dia harus belajar mandiri karena dia mempunya 2 orang saudara,adik dan kakaknya tinggal bersama tantenya,karena tidak mungkin mereka semua tinggal bersama neneknya,sedangkan neneknya sudah tua rentan,dan hanya bekerja sebagai seorang penenun,
Kini Geza sudah mulai tumbuh dan beranjak dewasa,teman-teman sebayanya sudah mulai masuk sekolah,sedangkan dia harus banting tulang bekerja di ladang membantu neneknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencari sesuap nasi agar dia dapat bertahan hidup.
Program wajib sekolah 9 tahun dari pemerintah,menggerakkan pintu hatinya untuk brsekolah sama seperti teman-temannya,sebenarnya dari dulu dia sangat ingin untuk bersekolah sama seperti teman-temannya yang lain,tetapi karena keadaannya yang tidak mampu untuk membiayai sekolah,maka dia  memilih untuk membantu neneknya untuk mendapatkan sesuap nasi.
Kini Geza sudah bisa bersekolah,walaupun sepulang sekolah dia harus membantu neneknya bekerja mencari uang,tapi dia sudah senang karena dia bisa menimba ilmu.Geza sangat berkeinginan untuk membahagiakan neneknya,karena neneknya sudah merawatnya dari dia kecil sampai dia remaja.Geza berniat akan membawa neneknya ke mekkah,meskipun sekarang neneknya sudah tua rentan,sedangkan Geza baru duduk di bangku kelas 3 SD,tapi Geza tetap otimis dan selalu bertekad dia akan membahagiakan neneknya dan akan membawa neneknya ke mekkah.
Suatu hari sinenek jatuh pingsan saat mencari kayu bakar kehutan untuk memasak,tidak seorangpun yang mengetahuinya.Saat Geza pulang sekolah,dia  memanggil neneknya,ternyata neneknya tidak ada di rumah.Bergegas dia pergi ke hutan untuk mencari neneknya,karena tidak biasanya si nenek jam segini tidak ada di rumah.
Sesampai di hutan,Geza melihat neneknya terkapar tak berdaya di bawah pohon yang rindang,dia menyangka neneknya tertidur.Ternyata setelah dia memanggil neneknya,si nenek tidak sadarkan diri,gezapun menangis dan berteriak meminta tolong.
Seminggu berlalu nenek Geza sakit,penyakitnya bertambah parah.Geza harus menggantikan semua pekerjaan neneknya.Hingga suatu hari nenek Geza meninggal dan Gezapun harus tinggal sebatang karang di rumah itu.
Karena hidup yang susah,Geza terpaksa untuk tidak bersekolah lagi.Dia memilih untuk menjadi seorang pedagang ikan di sebuah pasar yang tidak jauh dari rumahnya.Sebelum berjualan di pasar,Geza harus memancing dulu di sungai.
Suatu hari Geza pulang dari pasar,karena kebetulan jualannya cepat habis.Dia bertemu dengan seorang musafir,lalu musafir itu bercerita kepadanya.
“Ada  dua jenis uang berbeda sedang.Yang mana ada sehelai uang lembaran Rp.1000 dan Rp.100.000.mereka di cetak di bank yang sama,dengan kertas yang sama,hingga suatu ketika mereka di edarkan ke masyarakat luas.
Tiga bulan kemudian mereka bertemu di dalam dompet geza.lalu terjadilah percakapan antar kedua lembaran uang kertas tersebut.
Rp.100.000  :” kenapa badanmu terlihat begitu kotor,berbau amis,dan terlihat jelek?”
Rp.1000       :”karena setelah kita berpisah,aku langsung di pegang oleh rangyat jelatan,masyarakat rendahan,pengemis,tukang becak.kalo kamu kenapa masih terlihat utuh dan masih baru?”
Rp.100.000  :”karena saat baru keluar dari bank,aku langsung mampir ke wanita cantik yang kaya raya.aku di simpan di tempat yang sangat rapi.disana teman-temanku sangat banyak.aku selalu mampir di mall,restaurant,dan hanya sesekali di keluarkan dari dompet”.
Rp.1000        :”pernahkah kamu mampir ketempat-tempat ibadah?”
Rp.100.000  :”tidak pernah”
Rp.1000       :”kasihan sekali kamu,cantik-cantik begini gak pernah mampir ke       tempat-tempat ibadah.percuma tubuhmu rapi,terlihat seperti masih baru,tapi gak pernah memberikan manfaat untuk rakyat jelata,dan tidak pernah pernah digunakan untuk mencari pahala.
Uang rp.100.000 menangis tersedu-sedu,dia malu kepada uang 1000 yang jelek tapi bermanfaat bagi semua kalangan.
Musafir itu berpesan kepada geza.kamu jangan putus asa dalam menjalani hidup ini nak,karena tidak ada gunanya hidup kaya namun tidak memberikan manfaat kepada orang lain.biarlah jadi orang kalangan sederhana,jelek,tetapi bermanfaat bagi orang banyak.
Geza termenung seraya mencerna kata-kata dari musafir itu.lalu dia bertanya,”kakek mau kemana?”.”saya musafir hendak menyampaikan amanat kepada orang-orang yang beriman”.
Kakek tersebut pamit dan melanjutkan perjalanan.lalu geza berkata “ saya harus bisa menjadi uang Rp.100.000 yang bersifat seperti uang Rp.1000.
Geza tumbuh menjadi besar dan mulai dewasa.Masa-masa remajanya yang diisi dengan bekerja membanting tulang,untuk kelansungan hidupnya.Geza tak sama seperti teman-temannya yang lain,yang bisa berhuru hara kesana-kemari.Namun geza tidak pernah menyesali keadaannya.
Suatu hari saat geza hendak pergi kesungai untuk memancing ikan,geza bertemu dengan segerombolan orang membawa pisau.Geza pun terkejut,dan mencoba untuk menghindarkan diri dari orang-orang itu.geza pun melanjutkan perjalanannya melewati jalan yang lain.Setelah selesai memancing ikan,geza langsung bergegas pergi ke pasar untuk menjual hasil pancingannya itu.
Siangpun berlalu dan langitpun mulai menimbulkan cahaya orange di ufuk barat.Azan magrib berkumandang di masjid dan mushola.geza bergegas untuk berwudhuk dan melakukan sholat magrib.setelah sholat magrib,geza selalu berdoa kepada allah swt agar dia selalu diberi kesehatan oleh allah dan tidak lupa mendoakan neneknya.
Setelah selesai sholat magrib,dan makan malam,geza pergi keluar dan duduk di pondok kecil di samping gubuk tuanya itu,geza termenung sambil menatap kelap kelip bintang yang di temani dengan indahnya senyuman si bulan purnama.terlintas di benak geza,”sudah sekian lama saya di tinggal nenek,namun nasib saya semakin sehari semakin meburuk,kapan nasib ini akan berobah?”.
Gezapun mulai tersesat dan enggan untuk bekerja.Dia mengikuti perbuatan-perbuatan jahil teman-teman sebayanya yang senasib dengannya.Kini Geza sudah mulai terpengaruh oleh perbuatan-perbuatan maksiat.Geza yang dahulunya tak pernah kenalan dengan rokok,sekarang dia mulai akrab dengan rokok.Warga kampungnya pun mulai perihatin dan banyak yang membenci Geza.Geza yang dulunya rajin sholat,suka menolong,sekarang sudah menunjukkan sifat yang sangat bertolak belakang.
Kelakuan geza yang berubah kea rah negative secara drastic itu membuat warga menjadi resah.Anak yang tak tentu ibunya itu entah dimana,keluarga yang tak peduli lagi dengannya,membuat warga kasihan dengannya,namun dia sekarang sudah menyimpang kea rah negative.
Untuk mengisi kekosongan perutnya,sekarang geza tak lagi mencari makanan dengan cara yang halal.geza sudah ahli dalam bidang mencuri,merampok,dan mengambil yang bukan haknya sendiri.Sampai suatu ketika saat geza sedang mengendap-endap masuk ke kebun pak Oman,Geza tertangkap oleh salah seorang warga.sudah sekian kali geza tertangkap mengambil barang yang bukan miliknya itu.geza di arak ke kantor polisi dan harus menghuni jeruji besi itu selama  3 tahun.
Didalam rutan,geza selalu kena pukul,ditinju dan di tampar orang-orang yang ada di dalamnya bersama dia.Akhirnya Geza jatuh sakit.Badannya mulai kurus,lemas dan terkapar tak berdaya.
Kini Geza mulai sadar,bahwa keinginannya untuk menjadi uang Rp.100.000 dan mempunyai sifat sama seperti uang Rp.1000,teringat kembali oleh Geza,hatinya mulai terguncang kembali.Dikeheningan malam Geza terbangun dari tidurnya.Bergegas Geza bewudhuk dan melaksanakan sholat tahajjud,dalam doanya ia meneteskan air mata,air mata penyesalan karena menyesal dengan perbuatan yang telah dilakukannya.
Teringat oleh Geza semua kesalahan yang dilakukannya.Keluarganya yang tak pernah melihat keberadaannya selama dia di tahan di dalam penjara.Kini Geza tidak tahu keberadaan keluarganya.Semenjak ditinggal neneknya,Geza hanya tinggal sebatang kara.Wanita yang melahirkannya,tak pernah ia temui sosok wajahnya.Dari kecil geza tidak pernah mendapatkan belas kasihan dari orang tuanya.
Sudah sepantasnya Geza berbuat kemaksiatan.Setelah selesai berdoa,geza duduk termenung sambil menganalisah semua perjalanan hidupnya.Mulai dari menjadi penjual ikan,menjadi orang yang dermawan,sampai menjadi penghuni rutan,telah di coba oleh Geza.Saatnya sekarang Geza menikmati masa-masa remajanya.Tekadnya akan menjadi Rp.100.000 dan bersifat seperti Rp.1000 telah bulat.
Tiga tahun berlalu dan gezapun terbebas dari ukumannya.Begitu keluar dari penjara,Geza langsung bergegas kegubuk tua peninggalan mendiang neneknya itu.Semua sudah berubah.Puing-puing sisa gubuknya tak lagi dia temukan,ntah kemana kakinya akan di langkahkan.
Geza pergi kesuatu mesjid yang baru di bangun di kampungnya itu,kebetulan belum ada yang akan menjadi gharim.Geza mencoba untuk mendekatkan diri dengan para jemaah mesjid tersebut.Untuk sementara Geza menjadi seorang gharim di mesjid.
Tekad Geza yang ingin menjadi orang kaya yang bermanfaat bagi semua orang itu,perlahan-lahan ia mulai menampakkan.Geza menjadi guru mengaji dan berjualan gado-gado di samping masjid itu.Penghasilannya yang lumayan lebih dari cukup ia tabung.Sedikit demi sidikit,lama-lama menjadi bukit,Gezapun menunaikan ibadah haji ke mekkah.Sebelum berangkat Geza pergi ke makan neneknya yang tak jauh dari perkampungan tempat Geza tinggal sekarang.Dia menangis tersedu-sedu,karena tidak sempat memberangkatkan neneknya untuk naik haji ke mekkah.
Sepulangnya dari mekkah,Geza langsung membeli tanah dan membuat sebuah rumah di depan mesjid baru itu.Sekarang Geza sudah menjadi pengusaha gado-gado,dan pengusaha roti yang kaya raya,dan hidup menjadi orang yang dermawan,dan juga bermanfaat bagi semua orang di kampungnya itu.
By : Dinda Kurnia Shafitri

Arti Cerita dalam Dunia Imajinasi ku



karya : Dinda Kurnia Shafitri
 Hujan malam ini mengingatkan ku pada suatu kisah yang begitu sulit untuk di sirna dari otakku,yang mana pada waktu itu cuaca tidak mau bekerja sama dengan ku,cahaya kilat berlarian di  kegelapan langit yang meneteskan ribuan butiran air,petir pun bertengkar , rasanya jantungku mau copot,seakan kakiku tak sanggup untuk beranjak dari ranjang ku,tiba-tiba,bbwwwaaaarrrr,,,,petir pun menyambar,dan kamarku tiba-tiba menjadi gelap,hummm…ternyata PLN juga ikut tuh ngerjain aku,,sial !!! saat aku mencari-cari lampu untuk menemani kegelapan ku,,,terlintas di depan jendela kamarku dua buah cahaya yang sangat asing bagiku,dan tidak pernah sebelumnya aku temukan di hidupku.Aku bingun dan merasa heran,bercampur dengan rasa takut dan penasaran,apaan sih??kok aneh gitu??akh,mungkin pantulan kilat doank,,ucapku dalam hati.
Dengan rasa penasaran yang di barengi dengan rasa takut dan kebelet pipis,,ku beranikan diriku untuk keluar dari dalam kamarku,ku coba untuk melepaskan rasa kebelet pipis ku,haamm,lega rasanya,pipis udah selesai.Akupun kembali ke kamar,,eh dua cahaya tadi kok nongol lagi yakh???fikiranku mulai berpaling,,tetapi ku coba mengendalikan fikiranku,,akh,,mungkin itu cuma perasaan ku saja.
Menuju pulau impian ku,di sana aku bertemu dengan seorang cewek cantik,imoet,dan lucu,dia begitu anggun,parasnya yang elok,hatinya yang mulia membuat ku terkagum-kagum kepadanya.Ku coba untuk berkenalan dengannya.
”Nama kamu siapa??”
tanya ku dengan lembut,dia menjawab
 “ aku Rany,kalau kamu siapa??”,
”aku Dina,,”.Oh ya,kamu dari mana??
”Aku ingin mencari seseorang yang mau berteman dengan ku,yang mau menerima aku apa adanya.”.
”Aku mau jadi sahabat mu,asalkan kamu juga bisa menerima kekurangan ku.”
”Iya,jadi kita sekarang sahabatan donk??”
Sambil berbincang-bincang,kami duduk di bawah pohon yang rindang,ditemani kicauan burung yang merdu.Awalnya sih aku tidak begitu suka dengan cerita si Rany,karna dari awal mulai bercerita,dia selalu membicarakan masalah tentang kematian.Dia bilang:
 “ seandainya aku meninggal,apakah kamu akan selalu mengingatku Dina??”…
“Kok kamu ngomongnya gitu Ran ? aku gak suka deh orang yang kayak gitu,”
Sambil menangis,Rany berkata,
”sebenarnya aku mengidap penyakit kanker otak Din,dan dokter sudah menvonis,umurku gag bakal lama lagi,kamu hati-hati ya??mungkin aku akan pergi tuk selamanya…”
Suara merdu ayam jantan ayahku pun mulai terdengar.Din,Dinaa…bangun sayang kata bunda ku.Lantunan azan di mesjid dekat rumah ku juga ikut membangunkan ku.Aku pun bangun dan langsung melakukan sholat subuh,setelah itu aku olahraga,karena kebetulan aku sudah libur karena sudah selesai melakukan ujian nasional.
Keesokan malamnya,sebelum tidur aku selalu ingat dengan kejadian malam kemaren,mimpi itu selalu menghantuiku,dan selalu membuatku untuk berfikir tentang sahabat ku.
Ku peluk boneka pink kesayanganku,dan akupun tertidur.Di dunia imajinasiku,aku melihat populasi semut hitam yang sedang asyik membawa secuil makanan,yang bagi mereka itu ,mungkin sangat luar biasa,ku pandang mereka,begitu kompak,selalu bersama.Apabila mereka bertemu di jalan,mereka saling bersalaman.Tiba-tiba seekor kucing lucu menghampiriku seraya berkata,
”Hay cewek cantik,lucu,dan imoet,sedang apa kamu disini??”…
“loh???kok kamu bisa bicara??”ujarku kebingungan.
“kamu gak usah takut,aku cuma mau menyampaikan sebuah pesan kepadamu,jadilah kamu seperti semut-semut itu,yang selalu bersama,dan saling melengkapi satu sama lain.Dan jadikanlah kekurangan yang kamu miliki menjadi sebuah kelebihan yang gak pernah ada pada orang lain.Lalu kucing lucu itu tersenyum kepadaku… J
Cahaya matahari tersenyum kepada ku saat bundaku membuka jendela kamarku,bangun nak,sudah siang,kata bundaku.
Akupun menoleh ke jendela kamarku,dan berfikir tentang mimpi ku itu.Ku ambil buku hijau yang tidak pernah menolak untuk mendengarkan ceritaku,tak pernah protes apa yang ku katakan,dan bahkan dia juga gak pernah capek untuk menemani di kala aku senang maupun sedih.
Kuceritakan kepada dia tentang mimpi ku yang sangat membuatku kebingungan itu.
Sudah dua hari ini aku selalu berfikir tentang mimpi ku ini,aku mengambil kesimpulan,kalau aku harus menjaga sahabat-sahabat ku dan memberi perhatian kepada sahabatku,karna sahabat adalah segalanya.Dan aku tidak boleh menyia-nyiakan jasa-jasa,pengorbanan,dan kesetiaan para sahabatku.
Sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 10,kampus hijau MAN 2 Payakumbuh.Aku harus memulai hari-hariku yang baru di kelas ku yang baru dengan teman yang baru juga.Sahabat ku geby bersekolah di SMA 2.Awalnya aku tidak pernah mengaitkan mimpiku dengan Geby sahabat ku,karena dia selalu ada di sampingku saat aku senang maupun sedih,jadi aku berfikir,gag mungkin Geby akan meninggalkan ku,karna dia sudah aku anggap sahabat sekalian saudaraku sendiri.
Hari demi hari ku lalui di sekolah baruku,aku sudah mulai jarang bertemu dengan Geby sahabat terbaikku di MTsN,aku sibuk dengan keseharian ku,dan begitu juga dengan dia yang sibuk dengan hari-hari yang di jalaninya di sekolah barunya.Aku dan dia bisa berkomunikasi hanya lewat sms dan facebook saja.
Dulunya kami temenan baik berempat,aku,Geby,Kiki dan Rahmat.Kami sering bermain bersama,buat tugas bareng,pokoknya semuanya barengan.
Karena kami sudah terpisah sekolah,aku dan Rahmat satu sekolah,Geby dan Kiki satu sekolah,jadi kami jarang bertemu lagi.
Hingga suatu hari,saat Geby pulang sekolah lewat depan sekolahku,aku pun memanggil dia,,melepaskan rasa kangen ku,,aku sangat senang…
Awalnya aku berfikir dia masih baik seperti dulu,,saat ku hampiri dia,,gayanya yang sudah gak kelihatan seperti kayak dulu lagi,membuat otak ku sedikit berpikiran negative,,,ku coba menasihati otakku dengan hatiku,,dan mencoba melawan nafsuku,,aku gak boleh berfikiran negative kepada sahabatku sendiri.
Sesampainya di rumah,akupun mulai berfikir,mungkinkah mimpiku itu ada hubungannya dengan Geby ya??setan pun ikut menghasutku untuk melupakan Geby.Sempat aku berfikir
 “ mungkin Geby sudah dapat sahabat yang baru,yang lebih baik dariku,dan dia melupakan janji nya yang pernah dia ucapkan dulu kepadaku ya???”
Aku tersentak dari fikiran kotorku,,dan mencoba lagi untuk berfikiran positif kepadanya.
”Akhhh,,,mungkin itu hanya perasaanku saja.Mungkin dia lgi sibuk dengan urusan sekolahnya.’” Ucapku dalam hati.
Hari demi hari,,seminggu berlalu,,sebulanpun lewat,,saatnya ujian semester satu,aku sudah mulai sibuk dengan urusan sekolah ku,,dan melupakan masalah tentang mimpiku dan sahabatku.
Saat liburan telah tiba,biasanya Geby mengajakku liburan ke kampungnya,,atau gak ke batam,,tapi kok kali ini gak yah???kembali lagi aku mulai berfikir tentang mimpiku,,,sudah 3 bulan aku tidak mendapat kabar dari Geby sahabatku,,ku coba kirim sms ke dia,,tapi gak pernah dibalas,ku coba untuk berfikiran positif,,,
”hemmm mungkin dia lagi gak ada pulsa kali ya?”.
Ku buka facebook ku,,ku tulis di dinding nya,,
”sob,,liburan kali ini kemana??”…
3 hari ku tunggu,,gak pernah dibalas..
Ku coba untuk pasrah,dan bersabar,ku coba tuk mengingat-ingat kesalahan apa yang sudah pernah ku lakukan,hingga sahabat terbaikku gak pernah lagi menghubungiku…
Aku teringat kembali tentang mimpiku,,sempat aku berfikir kalau dia memang sudah pergi jauh seperti yang ada dalam mimpiku…
Tiba-tiba hp ku berdering,dan aku baca sebuah sms dari nomor yang gak aku kenal,,katanya:
 “ sob,maav ya??,,sms kamu baru aku balas,coz kemaren ne hp ku rusak,,jadi semua sms dari kamu baru aku baca,,kamu gak marahkan,,,ku harap kamu mengerti,,by sahabatmu Geby”
Hemmmm,,,,hatiku mulai lega dan dengan tersenyum aku membalas sms nya,,,
”iya gak apa-apa kok sahabatku,,aku ngerti kok,,memang aku sempat kesal dengan mu karna gak pernah lagi menghubungiku,,dan aku fikir kamu sudah melupakan aku … J
Aku pun mulai menyalahkan diriku,,dan meminta maaf kepada geby sahabatku,,kalau aku telah berburuk sangka kepadanya.
Semenjak kejadian itu,akupun mulai mengerti dengan sahabatku Geby,saat aku kirim sms ke dia,aku gak pernah lagi berfikiran negative jika dia tidak membalas sms ku.
Hari-hari sudah terbiasa ku lalui tanpa hadirnya Geby,terkadang saat aku kesepian,aku selalu ingat dia,,Geby yang dulunya selalu ada saat aku lagi senang,maupu sedih.Sekarang dia sudah gak pernah lagi datang di kehidupanku.Aku sangat sedih.
Ku coba untuk menghibur diriku,aku pun mulai berifikir,kini Geby sudah meninggalkanku,sekarang aku sudah gak pernah lagi bertemu dengannya,aku harus bisa bahagia dengan teman-teman baruku di sekolah baruku.
Sudah setahun ini aku tidak pernah lagi bertemu dengan Geby,saat aku ada masalah dengan Rahmat,teman dekatku dengan Geby sewaktu MTsN,aku gak tau kepada siapa lagi aku harus menceritakan semua ini.
Tidak pernah aku menyangka,persahabatanku dengan Geby akan hancur dan kandas di perjalanan. Geby yang dulu selalu ada dalam suka,duka,tangis,tawaku,kini telah menghilang begitu saja dengan sahabatnya yang baru.
Di sekolah baruku,aku mempunyai banyak sahabat,walaupun mereka tak sebaik Geby,tetapi aku sangat senang dengan kehadiran mereka.Mereka bisa menerimaku apa adanya.Kami selalu bersama dalam suka dan duka.Momo,Siti,Salsa,Yati,Ika, dan aku Dina.
          Kepada merekalah aku menceritakan semua tentang Geby,Rahmat dan Kiki sahabatku,mereka selalu setia mendengarkanku bercerita,dan sesekali melontarkan komentarnya kepadaku.
          Hingga suatu hari,saat bel istirahat berbunyi,semua teman-temanku keluar untuk jajan.Aku duduk termenung di pojok kelasku dengan wajah cemberut.Tiba-tiba Salsa,Yati,Momo,Siti,Ika menghampiriku
“kamu kenapa din? Kok cemberut gitu ? kamu gag jajan? ada apa?  cerita donk ke kami…! ”
aku menceritakan semua itu kepada mereka,dan merekapun berkata,
”tenang din,,disini masih ada kami yang akan setia menemanimu. Gak usah terlalu difikirkan,itu cuman masalah biasa dalam persahabatan,tokh lain waktu mereka itu bakal menyesal karena udah lupain kamu.”
“terimakasih sahabat-sahabatku,kalian memang sahabat terbaikku.” Saat asyik-asyiknya bercerita,,,
Tinuninuttt...
Bel masuk pun berbunyi,semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing.
Jam pelajaran akan di mulai.
          Saat pulang sekolah,kami kembali bercerita tentang masalah ku dan sahabat lama ku.
          Momo,Siti,Yati,Salsa,Ika,Aulia, mengelilingiku,sambil mewawancaraiku,bagaimana masalah ini bisa terjadi,mereka menananyakan secara detail kepadaku tentang masalahku ini.
          Setelah ku uraikan secara rinci,lagi-lagi mereka berkata,
”kamu jangan sedih lagi ya din,kan disini masih ada kami yang akan setia menemani mu,kalau misalnya Geby udah gag ada lagi menghubungi mu,kamu bersabar saja dulu,mungkin dia sedang sibuk banget dengan tugas-tugas sekolahnya,atau hp nya diganti,jadi nomor hp kamu terhapus di kartunya dia. Berpositif tingking saja…”
          Sambil meneteskan air mata bahagia,kupeluk mereka,dan kuucapkan “terimakasih sahabat-sahabatku,kalian sahabat terbaikku”.
          Akupun pulang kerumah bersama-sama sahabatku.
          Kini aku teringat dengan pesan Rany dan pesan si kucing lucu di dalam mimpi ku yang berarti itu. Mungkin mimpiku di malam yang pertama memberikan suatu symbol,bahwa Geby akan meninggalkanku,dan dan pesan kucing lucu itu,dengan perginya Geby,mungkin saja aku banyak kekurangan hingga Geby memilih untuk meninggalkan aku untuk teman-temannya yang baru.Jadi aku harus berbahagia,saling melngkapi seprti semut dan saling bersatu dengan sahabat-sahabat baruku.

arti cinta sejati dan arti angka 24



                                      Karya: Rahmatul Muzakir
                                 
Aku  Andika, anak pertama dari kedua orang tuaku. Ayahku bernama Letjen Andi Raisman dan Ibuku bernama Aninda Rahma Wati. Angka keberuntunganku adalah angka 24. Karena, aku di lahirkan tepat tanggal 24, bulan ke 4 dari 12 bulan masehi pada tahun aku di lahirkan, yaitu 1994. Itu sebabnya angka keberuntunganku adalah angka 24. Nenekku berkata, “Belilah apapun barang kesukaanmu warna hijau, dan pada tanggal 24 maka kamu akan mendapat keberuntungan.” Namun aku tidak percaya pada apa yang dikatakan nenek. Aku beli barang pada tanggal 18 dan warnanya biru. Ternyata nenekku benar, aku kena sial. Pagi sial, siang pun sial. Namun setelah mandi sore, kesialanku pun berakhir tanpa jejak.
Esok harinya, aku pergi sekolah. Lalu aku bertemu orang yang memakai baju biru. Setelah itu, aku pun  kena sial. Aku terpleset di selokan dekat sekolah. Semua teman-teman menertawaiku, dan aku pun jadi malu. “Aduh sialan aku kena sial lagi gara-gara melihat orang yang memakai baju biru itu,” gumamku dalam hati yang terluka karena ditertawakan teman-temanku. Tiba di sekolah, aku pergi ke toilet lalu ku cuci mukaku dengan rasa gumam.
Aku mulai berfikir, kalau keberuntunganku letaknya di angka 24, berarti aku harus mencari cewek yang tanggal lahirnya sama denganku. Kalau tidak, aku tidak akan mendapat kekasih idamanku selama ini. Lalu aku bertanya pada sahabat karibku sejak kecil, yaitu  Toni. Ia adalah sahabat yang bisa mengerti perasaanku saat ini. Kalau urusan perempuan, dialah rajanya. Lalu dia mencarikanku  seorang wanita, ketika aku makan bersama di Lesehan Tifa. Dia mengatakan ada beberapa cewe’ yang lahirnya tanggal 24, yaitu Rena, cewek yang suka banyak makan, tidak begitu menarik, Anita, cewek yang sukanya shopping, dan bagiku dia juga tidak begitu menarik. Dan yang terakhir adalah Sherina, artis yang cantiknya tidak tertandingi. Walaupun aku sama sekolah dengannya, sifatku lumayan pemalu, jadi aku akan coba dulu pedekate sama dia.
Ketika jam istirahat dibunyikan, aku makan di kantin Bu Eli dengan Toni. Toni melirik ke  arah Sherina. Ia bilang padaku ,”Hey, Ka. Lihat tuh si cewe’ cantik lagi makan di meja sebelah.” Aku pun terkejut. Lalu ku sapa dia, dan pura-pura nanya namanya, walaupun aku sudah tahu namanya sejak kelasnya tetanggaan dengan kelasku, lalu aku ajak ngobrol dan aku janjikan akan sama pulangnya dengan dia. Bel jam pulang pun berbunyi, aku menunggunya di pintu gerbang menjelang pulang, dan aku mengajaknya jalan-jalan ke Puncak. Dan pada saat itulah, aku menyatakan perasaan yang telah lama disimpan di hatiku, aku merasa cemas dan takut kalau cintaku ditolak. Aku tidak akan dapat  cewe’ cantik lagi. Lalu dia menjawab isi hatiku dengan jawaban yang kuinginkan, lalu aku langsung berteriak,”Ternyata, aku bisa mendapatkan kekasih hati yang selama ini aku dambakan. Hey, langit dan bumi, dengarkanlah perasaanku saat ini, turunkan hujan sebagai bukti rasa cintaku padanya,” begitu hujan turun, aku segera memeluk dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Lalu dia tersenyum manis padaku, dan aku langsung menyapa senyumannya dengan senyum bahagiaku.
Setelah kembalinya aku dari puncak itu, aku langsung mengantar dia pulang, karena aku takut dia sakit. Sesampainya di rumahnya, aku bertemu dengan Ibunya Sherina. Aku menyapanya dan beliau membalas sapaanku dengan senyuman,”ada apa dengan anakku?,” aku jawab, “Tidak ada apa-apa dengan Sherina kok bu, saya hanya ingin mengantarnya pulang saja. Karena hari hujan, saya takut dia sendirian pulangnya. Hujan-hujanan lagi,”kataku. ”Ooo... Makasih ya nak. Mungkin kalau tidak ada nak Dika, anak satu-satunya ibu jadi sakit karena kehujanan, tidak mungkin kan, kalau perempuan dibiarkan sendirian kehujanan,”kata ibu Sherina.  “Ya bu. Terima kasih ya bu. Saya pulang dulu, Assalamualaikum”.
Keesokan harinya, aku mencari kekasih hatiku ke kelasnya, kata temannya dia tidak masuk sekolah hari ini, dan sewaktu pulang sekolah aku langsung menyusulnya ke rumahnya. Rupanya dia tidak ada di rumahnya. Aku teringat kemaren hari hujan. Mungkin dia sakit. Lalu aku pergi ke rumah sakit. Rupanya dia ada di rumah sakit. Sambil lewat, aku mendengar ucapan seorang dokter kepada ibu Sherina.  Rupanya Sherina menderita penyakit jantung. Mendengar ucapan itu, aku langsung ke kamar Sherina, yaitu kamar 024. Aku melihatnya sedang diperiksa oleh seorang dokter. Aku mendengar ucapan dokter pada Sherina. Dokter itu mengatakan bahwa Sherina akan segera dioperasi oleh tim dokter.
Ketika Sherina akan dioperasi, aku membuat surat untuknya. Aku bilang pada dokter tersebut agar mengganti nyawaku dengan nyawanya, yaitu dengan mengganti jantungnya dengan satu-satunya jantung yang ku punya. Lalu dokter segera mempertimbangkannya, dan mengatakannya pada Ibu Sherina, dan Ibu  Sherina menyetujui permintaanku. Begitu juga dengan  dokter.  Aku menitip beberapa lembar  surat dan seuntai bunga mawar kepada Ibu Sherina.
Pagi itu dingin sekali. Udara yang dihirup oleh kekasih hatiku adalah udara yang selalu dihirup oleh nyawaku. Lalu Sherina menanyakan tentang diriku kepada ibunya. Ibunya pun memberikan surat dan bunga mawar dariku untuknya. Setelah ia membacanya, dia merasakan denyut jantungku di dadanya. Sambil menangis, dia berteriak, ”Mengapa kau tinggalkan  diriku, dengan menukarkan nyawamu dengan nyawaku ?” Lalu dia menangis sambil berlutut dihamparan pasir di depan rumahnya.
 Sudah seminggu Sherina tidak sekolah karena menangis atas  kepergianku. Akhirnya dia mulai mengerti cinta suci itu apa. Yang dia rasakan sejak pertama kali berjumpa denganku. Dan dia mulai sadar cinta itu bukanlah permainan orang yang tak mengerti dengan arti cinta sejati. Dia menatapi langit dan berkata di dalam hatinya,  “Hanya kaulah yang dapat mencintaiku sepenuhnya, dan aku tak akan mencintai siapa pun kecuali kamu, engkaulah cinta sejatiku. Cinta pertama dan terakhirku.” Begitulah akhirnya Sherina mulai menyadari arti cinta sejati itu dan itulah arti keberuntungan yang selama ini yang  tak pernah ku tahu.